
Brosis….kali ini saya sedikit curhat, dan mudah-mudahan bisa sekaligus berbagi pengalaman. Dengan tinggi badan 187 cm dan berat badan 88 kg, boleh dibilang ukuran badan saya bukan standar ukuran orang Indonesia yang kurang lebih di kisaran 170-an cm. Dengan ukuran “jumbo” ini tidak jarang berbagai kesulitan menghadang terutama yang berkaitan dengan barang-barang yang dipakai, semisal kaos, kemeja, celana hingga sepeda motor.
Ngomong-ngomong tentang sepeda motor, tidak semua jenis sepeda motor cocok dan pas untuk saya kendarai, bukan soal daya tahn si motor (yang sudah jelas masih kuat) tetapi lebih ke estetika dan pantas tidaknya ketika dilihat. Untuk jenis sepeda motor ini, sudah pasti bebek dan skutik tidak masuk kriteria (kecuali skutik gambot model PCX), artinya jika ditunggangi akan terlihat “lebih besar ridernya dibanding motornya”. Jelas hal ini bikin rada risih juga sih ketika dikoemntari, ya walaupun sebenarnya bukan urusan mereka, motor-motor saya, badan-badan saya, koq kalian yang ribet, tetapi tetap saja bikin menciut rasa PeDe 😀

Jadi, pilihan terakhir adalah motor sport. Namun, ternyata tidak semua motor sport pun pas untuk ukuran saya (jiaaann…sengsoro tenan). Kembali ke awal ketika saya berniat membeli motor sport kala itu (akhir 2010), sebenarnya secara spek saya lebih menyukai V-Ixion (dyasil silinder, forged piston, fuel injection, model sporty, irit dan suara mesinnya yang saya suka), tetapi ketika mencoba menaikinya, saya merasa nih motor kekecilan untuk size saya (hadeeeuuhhh…).
Kemudian beralih ke Byson yang kala itu baru diluncurkan Yamaha. Secara dimensi Byson memang sangat pas buat saya, akselerasi rada lemot bukan hal penting, toh saya pakainya harian koq bukan balap, tetapi sayang disayang seperti kebiasaan Yamaha yang sudah-sudah, unit produknya yang baru launching sangat-sangat susah langsung diperoleh, kalaupun ada harus inden dan kala itu tidak tanggung-tanggung inden Byson bisa sampai 5 bulan kata orang dealernya, ampun dah padahal saya harus memakai tuh motor saat itu juga (urusan harga cincai lah…#sombong :D).
Akhirnya pilihan berikutnya adalah New Scorpio Z, walaupun sama-sama baru launching dengan Byson, tetapi karena NSZ tidak begitu tinggi peminatnya, akhirnya di dealer tersebut ada satu unit display yang kebetulan belum ada yang pesan. Dengan pertimbangan dimensi motor yang gede, cc besar, unit tidak menjamur di jalan raya serta harga yang masih dalam range budget plus ada barangnya, “dibungkuslah” nih motor hingga menjadi teman sehari-hari hingga kini.

Berdasarkan pengalaman saya di atas, salah satu pertimbangan dalam memilih tunggangan, terutama motor sport adalah size tubuh kita. Kita harus sadar diri dengan ukuran tubuh sehingga tidak salah dengan pilihan motor nantinya. Sebenarnya itu kembali ke personal masing-masing sih, jika percaya dirinya tinggi sebenarnya gak masalah misalnya seperti saya naik Satria FU, tapi buat saya masukan dan “saran” dari orang yang melihat kita nantinya cukup bisa menjadi pertimbangan.
Nah, untuk masbro yang galau dengan pilihan antara New V-Ixion dan CB150R, tidak ada salahnya untuk mengukur dulu ‘tingkat kepantasan” masbro saat menunggangi tuh motor, artinya silahkan dicoba dulu unitnya baru ambil keputusan. Soal spek kedua motor sebenarnya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
mantabh, byson pendek lho
Byson pendek tp kekar
Wow…
ip ajib,..sesuai kebutuhan dan keadaan 😀
Dan sesuai dengan kepantasan 😀
sa tu ju ta
Hemmm jadi inget iklan mio….ada orang gendut gede pengen naek mio trus di suruh Diet dulu…………..hehe
nah itu…
Sekarang kalau ganti NVL sepertinya sudah cocok om… soalnya sudah gambot & kekar 😀
duitnya yg belum gambot bro hehehe…
hmmm jadi inget ada iklan motor bebek yg bintangnya grup band, turun dari motor langsung ngangkang karena motor lebih lebar dari pada motor lainnya sedangkan penunggangnya abg imut, eeehhhh ladalah sekarang pabrikan yg bersangkutan malah bikin motor bebek yg paling lebar, tambah ngangkang sendiri deh…dan iklan tsb langsung tiada tayang lagi
hahaha….begitu itu kalau visi nya pendek, sama koq Yamaha juga begitu
untung postur badan saya masih cocok sama bebek & matic
bersyukurlah… 😀
like this. soalnya banyak rider old vixi yang gak enak dilihat karena motor kekecilan jadi mirip naik Yamaha Touch 2 tak jaman dulu hehehe
piss Y
apalagi sering tuh ABG anak SMA yg ndut2 naik FU….aneh liatnya, walaupun itu sih hak dia hehehe
siip mas pemikiranmu 😀 daripada milih tigor mending kalajengking aja yg 225 and mesin joss. modip dikit jadi sempurna deh 🙂
soalnya waktu itu saya mikirnya tigor masih stereo, dan saya tidak suka…selin itu bnyak review penggunanya yg mengeluh tentang rantai dan tangki, kalau pio keluhannya paling boros
kalo saya mmg agak maksa. .body kecil tp motornya p220. alhasil gk keliatan orangnya.hi hi hi…tp sg penting wuzzz..wuzzz. .enteng..!!
sebenarnya intinya adalah kita harus bisa menikmati pilihan kita sendiri
Wadaaaau gede banget tu badan pak,
mantap kalau jadi body guard.
Masalah makan gimana pak, apa masih
standar orang Indonesia????
(kalau enggak nyambung pertanyaan dengan
artikel, disambungkan aza ya wkwkwkk)
http://yudhadepp.blogspot.com/2012/12/jawa-motor-apaan-tuuch.html?m=1
Wakakakak….
Makan sih malah sedikit bro
aaaahhhh q tinggi cm 157 standard wanita asia …hmmm tp pingin bgt beli mtr sport…kira-kira nyampe gak ya kaki q..ahahahha
wah,berarti saya sudah pas milih old vixion.tinggi badan cuma 160cm.
Cocok
klo 160 pilih new vixion cocok ga?
160cm
Aman walau rada jinjit dikit